Jumat, 20 Mei 2016

RUJAK CINGUR AHMAD JAIS





Wisata Kuliner Indonesia #389
Kuliner Surabaya
RUJAK CINGUR AHMAD JAIS
Jl. Ahmad Jais No. 40 Surabaya
Telp.: 031-5328443

Rumahnya seperti ruko tua, tidak ada tulisan apapun di depannya. Tapi jajaran bangku di dalamnya tampak dipadati oleh orang-orang, sementara sebagian berdiri di dekat etalase dimana tampak ada dua orang ibu yang tengah meracik sesuatu. Ibu yang tampak lebih tua mengulek bumbu di dalam cobek yang besar, sedang yang lebih muda tengah memotong cingur, alias bagian moncong dari sapi. Ketika saya datang mendekat, sang ibu muda berujar, "Tunggu dulu ya, masih agak lama. Ini ada empat pesanan lagi". Orang yang datang setelah saya pun disapa dengan nada serupa, "Sekitar setengah jam lagi nunggu gak papa? Ini masih ngantri". Itulah suasana sekilas ketika untuk pertama kalinya saya mengunjungi salah satu ikon kuliner Surabaya yang legendaris: Rujak Cingur Ahmad Jais. Rujak cingur adalah kuliner khas Surabaya yang menggunakan cingur sebagai salah satu bahannya, disamping aneka sayuran dan buah-buahan seperti kangkung, toge, bengkuang dan mentimun. Potongan tahu goreng dan tempe kering juga tampak terselip di antaranya sebelum diguyur dengan bumbu rujak berwarna hitam pekat olahan kacang dan bumbu petis yang beraroma khas, hasil ulekan Ny. Ng Giok Tjoe yang sudah mulai berjualan rujak cingur ini sejak tahun 70an. Lalu apa yang membuat istimewa dari Rujak Cingur Ahmad Jais ini sehingga sanggup bertahan hingga puluhan tahun?







Yang pertama jelas bumbunya, harum petisnya sudah menggoda indera penciuman. Dan pada suapan pertama, indera pengecap pun dimanjakan dengan paduan rasa asam, manis dan sedikit cubitan rasa pedas yang menemani segarnya aneka sayuran dan buah, plus uniknya aroma petis yang menjadi aktor utama di bumbunya. Tapi yang paling utama tentunya adalah suguhan cingurnya. Daging cingurnya berlimpah, bersih tanpa bau amis dengan kekenyalan yang pas, tidak alot pun tidaklah terlalu lunak. Satu porsi yang tersaji di Rujak Cingur Ahmad Jais ini juga sangatlah berlimpah, cukuplah untuk berdua kecuali ketika perut tengah keroncongan. Untuk sajian yang spesial ini, harganya juga sangat sepesial. Enam puluh ribu rupiah untuk satu porsinya, dua sampai tiga kali lipat dibanding harga rujak cingur di tempat lain. Tapi hebatnya, harga yang selangit ini tidak menyurutkan pelanggan untuk tetap antri menikmati kuliner khas legendaris dari kota Pahlawan ini.






Untuk minumnya coba minuman khas di tempat ini: Sari Dele atau Cingcau Hitam. Minuman yang disajikan dingin ini menyegarkan tenggorokan di tengah udara kota Surabaya yang panas. Sari dele ini serupa dengan susu kedelai yang memiliki cita rasa yang khas. Cingcaunya juga layak diadu. 

Yang belajar ilmu pemasaran tentu mengenal istilah Marketing Mix 4P yang menjadi salah satu kunci sukses pemasaran suatu usaha. 4P itu adalah Product, Price, Place dan Promotion. Tapi di Rujak Cingur Ahmad Jais ini ilmu itu tidak berlaku selain P yang pertama. Produk alias rujak cingurnya memang juara, tapi harganya sangat mahal jauh di atas harga pasaran yang memiliki produk hampir serupa, tempatnya juga tidak terlalu strategis karena terletak di depan jalan yang tidak terlalu besar. Untuk promosi, bahkan sekedar plang nama di depan kedainya pun tidak ada hehehe, bahkan namanya pun hanya diambil dari nama ruas jalan tempat kedai itu berada. Konsistensi menjaga kualitas memang menjadi kunci yang membuat usaha ini tetap bertahan dan menjadi top of mind Rujak Cingur di Surabaya. Photo jajaran selebritis dan pejabat yang tergantung di dinding menjadi salah satu bukti bahwa Rujak Cingur Ahmad Jais ini harus anda jadikan destinasi wisata kuliner jika berkunjung ke kota Surabaya.

















Sumber : http://www.banyumurti.net/2016/01/kuliner-surabaya-rujak-cingur-ahmad-jais.html

1 komentar: